Seberang Seulawah


Gunung harus kudaki, jikaku ingin bertemu
Dinginnya angin tak peduli kalau ku memang rindu
Panas mentari ditengah sawah Indrapuri tak terasa kalau disenandung cinta
Kalau perlu, sejanak menikmati ‘ie jok Seulimum’ supaya semangat kembali memicu
Melewati ‘Seunapet’ yang konon katanya sangar
Yang aku lihat hanyalah penyetia jembatan menanti pisang
Sesampai Saree, kembali berhenti menikmati asri indahnya alam
Kemudian, aku lanjut menyeberangi Seulawah
Dari Kuta Raja menuju Pedir Cinta

Banda Aceh,
Nasrul Hadi

Nasrul Hadi Pimpin HMI Ekonomi Unsyiah

FOTO: Nasrul Hadi (Pemilik Blog ini yang menjadi Ketua Umum HMI Ekonomi Unsyiah)
FOTO: Nasrul Hadi
BANDA ACEH – Akhirnya HMI Komisariat Fakultas Ekonomi Unsyiah memilih ketua umum baru periode 2014-2015, yaitu Nasrul Hadi. Dia terpilih pada rapat mideformature kemarin (27/03/14) di The Stone Coffee, Lampineung, Banda Aceh.
Rapat mideformature tersebut dihadiri dan disaksikan ketua umum HMI Cabang Banda Aceh, Indra Abidin, Demisoner HMI Komisariat FE Unsyiah, Mirdha Fahlevi SI, dan sejumlah kader HMI komisariat Fakultas Ekonomi Unsyiah.
Terpilihnya Nasrul Hadi sebagai ketua umum, menggantikan Mulyadi yang mengundurkan diri dari jabatannya sebagai formature. Sebelumnya Mulyadi terpilih pada Rapat Anggota Kerja (RAK) HMI Komisariat Fakultas Ekonomi Unsyiah ke-35 di Gedung Training Center Unsyiah pada 28 Desember 2013 yang lalu.
“Terpilihnya saya sebagai ketua umum/ formature merupakan sesuai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga HMI, berhubung formature Mulyadi mengundurkan diri, maka mideformature manggantikannya,” kata Nasrul kepada AJNN.
Dia mengharapkan seluruh kader HMI untuk bersinergi membangun dan mencapai tujuan HMI.
“Tanpa kerja sama, kita tidak bisa membangun HMI komisariat kita secara maksimal” ungkap mantan wakil sekretaris umum bidang Pembinaan Umat tersebut.
Sumber: Ajnn.net/ ZULIA – SP

Mengapa Korea Ingin Jalin Kerjasama Ekonomi dengan Indonesia?

Di tengah maraknya pemberitaan bahwa Indonesia telah memutuskan untuk membeli jet latih jenis T-50 sebanyak 16 unit dari Korea Selatan, Seoul dan Jakarta berencana untuk mengadakan sebuah pertemuan antarkementrian di bulan Juni atau Juli untuk mendiskusikan tentang bagaimana Korsel bisa membantu Indonesia mengembangkan perekonomiannya. Kerjasama semacam ini adalah yang kali kedua bagi Korsel.

Mengapa Seoul sangat tertarik untuk bekerjasama dengan Jakarta? Sebuah pernyataan yang diperoleh dari sumber tepercaya Kementerian Strategi dan Keuangan Korsel menjawab pertanyaan tersebut dengan 3 alasan utama: potensi pertumbuhan yang tinggi, lingkungan yang kondusif untuk investasi, dan pengaruh yang diberikan dalam lingkaran negara-negara G20 (koalisi 21 negara berkembang di dunia).

Indonesia ialah sebuah negara yang relatif masih muda dengan potensi pertumbuhan yang tinggi, dengan 60% dari populasi totalnya sebanyak 240 juta jiwa yang berusia di bawah 40 tahun. Dengan pertumbuhan kelas menengah muda yang begitu besar berkat perkembangan ekonomi, pasar konsumen Indonesia terus berkembang. Selain memiliki kekayaan sumber daya alam, Indonesia juga menjadi produsen minyak terbesar di Asia tenggara dan bertengger di posisi ke 4 dalam produksi batubara dunia, kedua dalam produksi timah, dan ketiga untuk produksi tembaga. Baik Bank Dunia dan Goldman Sachs memprediksi bahwa Indonesia yang kini menduduki peringkat 15/16 dalam perekonomian dunia akan mengalami kebangkitan hingga ke peringkat 10 sekitar tahun 2030 dan melejit ke peringkat 6 di tahun 2050.

Dengan reformasi regulasi di tahun 2004 dan hukum perundangan investasi yang baru-baru ini dimidifikasi, Indonesia telah menjadi pasar yang ramah bagi para investor asing. Terdapat begitu banyak ruang untuk berinvestasi di bidang infrastruktur dan fasilitas seperti rel kereta api, pelabuhan, bandara, dan pabrik-pabrik. Sebagai satu-satunya anggota G20 di kawasan Asia Tenggara, Indonesia menikmati banyak keistimewaan di komunitas internasional dan juga menjadi satu-satunya negara yang tergabung dalam 3 kelompok negara dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi dunia yang diyakini oleh bank-bank investasi dan pers akan menjelma sebagai pemimpin perkembangan ekonomi dunia. Tiga kelompok negara ini ialah MIKT (Meksiko, Indonesia, Korea, dan Turki), MAVINS (Malaysia, Australia, Vietnam, Nigeria, dan Afsel) dan CIVETS (Kolombia, Indonesia, Vietnam, Mesir, Turki, dan Afsel).

“Indonesia tengah merumuskan sebuah rencana perkembangan ekonomi jangka menengah dan panjang u tuk bisa menjadi negara dengan perekonomian terbesar ketujuh di dunia pada tahun 2050,” seorang perwakilan pemerintah Korsel menyatakan. “Kami harus menetapkan sebuah strategi untuk berekspansi dalam hal kerjasama ekonomi.”

Kementerian Korsel yang terlibat juga tertarik untuk menjajaki sebuah perjanjian kerjasama perdagangan bebas dengan Indonesia yang akan bersifat lebih terbuka daripada yang telah diadakan antara Korsel dengan ASEAN.(chosun.com)

via http://www.ciputraentrepreneurship.com

Nasrul, Fokus Pada Tujuan

"Salah satu alasan begitu sedikit
orang yang meraih apa yang
diinginkannya adalah karena kita
tidak pernah fokus; kita tidak pernah
konsentrasi pada kekuatan kita.
Kebanyakan orang hanya mencoba-coba
berbagai macam jalan dalam hidup
mereka. Mereka tidak pernah
memutuskan untuk menguasai suatu
bidang khusus" -  Tony Robbins

Nasrul, Kekuatan Mimpimu, Kenyataan Hidupmu


"Masa depan adalah milik siapa yang
percaya pada keindahan mimpi mereka"

Dear Nasrul,

Mimpi bukanlah milik orang-orang
besar saja atau orang-orang yang Anda
anggap sudah ditakdirkan sukses.

Nasrul, Diremehkan Dulu, Berhasil Kemudian

"Jauhi orang-orang yang mencoba
mengecilkan ambisi Anda. Orang kecil
selalu melakukannya, tetapi orang
yang benar-benar besar membuat Anda
percaya bahwa Anda juga dapat menjadi
besar" - Mark Twain

Dear Nasrul,

Tidak perlu sedih dan berkecil hati
jika orang lain meremehkan kemampuan
Anda.  Banyak orang sukses lainnya
juga pernah mengalaminya.

Nasrul, Keberanian Menempuh Resiko

"Semua mimpi kita dapat menjadi
kenyataan, jika kita punya keberanian
untuk mewujudkannya" - Walt Disney

Dear Nasrul yang pemberani,

Banyak orang yang ingin sukses, tapi
hanya sedikit yang berani mengambil
risiko.